Putih Abu-abu (?)

"mestinya pegawai pemda dapat remunerasi juga. plus TKT juga. dulu cuma bengong aja 5 juta sebulan mesti masuk kantong (yang 3.5 juta putih, sisanya abu-abu). sekarang, capek bolak-balik dapatnya nasi kotak. hahaha. "

Awalnya mau nulis seperti itu di status Facebook. Tapi entah kenapa jari dan otak ini tergerak untuk 'memperrumit masalah'. Ya, dulu cuma sekedar datang, duduk, dan mengerjakan kerjaan sehari, 5 juta sebulan (hampir) pasti masuk kantong. 3/4-nya putih, sisanya abu-abu. Begitulah adanya. 

Sekedar hitung2n kasar; taruhlah sebulan untuk hidup di Jakarta habis 2.5 juta. Rinciannya: - makan 3x30x15.000= Rp. 1.350.000;. - kos= Rp. 500.000;- - lain2= Rp. 650.000;- Jadi dalam 1 bulan, 2.5 juta minimal masuk tabungan. Itu minimal lho. seringkali lebih. Itu jika kita tak (mau) peduli apa yang masuk ke perut kita (dan keluarga kita tentu saja). Kalau mau hitung2n lebih jauh, 2.5 juta x 12 x 5 = Rp. 150.000.000;-

Minimal tiap orang punya tabungan sebanyak itu dalam waktu 5 tahun. itu untuk golongan II/a seperti saya. Enak ya? Kerjaan santai, duit banyk, makmur jibar-jibur lah pokoke.

Tapi kata orang jawa, wong urip kuwe wang sinawang. Orang-orang mungkin melihat (saya) begitu berjaya (halah) dan bahagia di Jakarta. Tentu saja, banyak yang bertanya-tanya, kenapa saya memilih pindah dari tempat 'basah' seperti itu, ke tempat kering seperti sekarang. Banyak juga yang menyayangkan keputusan saya. Terlalu gegabah, alasan yang terlalu kekanak-kanakan. Realita ga seindah dunia manga. Begitu mungkin pikir mereka.

 Okelah, kita bicara realita.

Realitanya, berapa tabungan yang dimiliki oleh seorang fresh graduate dalam 5 tahun bekerja? Kurang dari 150 juta? atau lebih? Klo kurang, ya begitulah, duit setan dimakan jin. Klo lebih, ya anda tahu sendiri lah. hahahaha

Realitanya, berapa banyak orang yang kemudian mencari penghasilan tambahan. Padahal, seharusnya apa yang mereka terima sudah lebih dari cukup. Makmur jibar-jibur. Tanya kenapa? 

Tapi hidup bukan melulu tentang materi. Ada yang namanya kesenangan, kepuasan.

 Dan disinilah aku sekarang. Merangkai kisah demi kisah. Kesenangan demi kesenangan. Kepuasan demi kepuasan.

 Anda tahu, betapa nikmatnya memberi makan sepasang ayam? anda tahu betapa nikmatnya menyiram tanaman? anda tahu betapa nikmatnya bercanda dengan anak dan istri? anda tahu betapa nikmatnya waktu luang?

 Ha!

how to buy car insurance online

Share on :